Aku memakirkan kendaraanku di tempat parkir motor sekolah. Beberapa motor terlihat sudah ada di sana. Lapangan basket terlihat sudah bersih, seperti tidak ada bukti sudah diadakan pesta tahun baru di tempat itu. Aku berjalan melewati gang sempit di antara Aula dan Ruang Kelas Satu, jalan tercepat menuju kelasku. Ruang kelasku berada di lantai 2, tepat diatas ruang guru. Yah memang cukup menyebalkan karena guru bisa mendengarkan jika seisi kelas sedang ribut sendiri.
Jalan menuju ruang kelas yang terletak diujung juga terlihat bersih. Ruang kelasku berada di ruang kedua, disampingnya ada ruangan kelas satu, dan Lab Bahasa Inggris. Aku mengintip Ruang kelas satu. Terlihat sepi, hanya ada beberapa anak memainkan Laptop-nya, yah karena memang ini masih jam setengah 7. Ruang kelasku sendiri masih cukup sepi, hanya ada 2 orang cewek.
"Pagi!" Ucapku sambil meletakkan tas ke samping kursi tempat dudukku.
"Pagi.." Jawab anak cewek yang menggunakan kacamata, dengan rambut pendeknya, dengan menunjukkan wajah dingin padaku.
"Pagi, Magane!" Ucap cewek satunya dengan rambut panjang, sambil mendekati mejaku.
"Semoga tahun ini, semua berjalan lancar dan normal" sambungnya lagi.
Ah, kata-katanya begitu masuk ke hatiku, aku seketika gugup dan tak bisa bicara banyak, ya mungkin karena aku memang suka kepada wanita itu, Micchan.
Lancar kah, ah...satu-satunya kelancaran yang kuinginkan adalah bisa mengajaknya date, berbicara ditempat romantis, lalu mengucapkan cintaku. Tapi itu sulit sekali dilakukan, karena banyak uangku kutabung untuk kubelikan DVD di Akiba, dan untuk membuat kostum cosplay, banyak uanku kugunakan untuk memuaskan hobi Otaku ku ini. Sementara uang yang kupegang sehari-hari juga sedikit, aku juga agak buruk berbicara manis, walaupun memiliki banyak koleksi anime dan manga Romance. Lalu untuk apa dia mengatakan Normal? Apakah ia ingin mengatakan agar dunia tetap bergerak seperti seharusnya?, aku kurang setuju dengan NORMAL ini, apakah kau tidak bosan melakukan hal yang sama setiap hari? Aku lebih ingin dunia yang penuh petualangan setiap hari, misalnya Wah, cewek dibelakangku memiliki kekuatan Dewa, dan terus menyebabkan masalah tanpa menyadarinya atau Wow, ada seorang pemburu hantu dari Neraka, yang menginginkan aku menembak semua cewek, yah seperti itu. Tapi, aku memang harus tetap menjalani duna ini, yah. Tidak mungkin Dunia ini berubah dalam semalam kan?
"Hai, kamu denger aku gak?" Dia menggebarak mejaku.
Aku kaget, karena seketika keluar dari lamunanku, aku terdorong ke belakang dan terjatuh, dengan masih menduduki kursi.
"Kamu gak apa-apa?" Ucapnya sambil mencoba menolongku.
"Aku gak apa-apa kok"Sambil berusaha berdiri dan menolak bantuannya. "Ya, sama-sama, micchan..."aku kembali duduk ke kursiku.
Micchan kembali ke tempat duduknya, lalu melanjutkan pembicaraan dengan cewek berambut pendek itu. Sambil mengambil Laptopku dari tas, kuperhatikan dia, ah, indahnya......
END OF PART 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar